LAPORAN PRAKTIKUM
Judul
Percobaan :
Dasar-Dasar
Taksonomi Hewan dan Kedudukan
Vertebrata
di Dalam Taksonomi
Disusun Oleh :
Nama : Hotmida Sinaga
Tanggal Pelaksanaan : 3 April 2021
1.
Tujuan :
1. Untuk
mengetahui dasar-dasar taksonomi hewan dan vertebrata dalam taksonomi.
2. Mengenal
dan mempelajari bagian-bagian dari tubuh hewan vertebrata yang penting untuk
identifikasi.
3. Melatih
mendeterminasi beberapa jenis hewan vertebrata.
2.
Tinjauan Teoritis :
Menurut
ahli taksonomi, ikan adalah binatang bertulang belakang (vertebrata) yang
bersirip, bernafas dengan insang dan hidup di air. Definisi ini digunakan untuk
mempermudah dalam membuat klasifikasi atau membedakan antara ikan dengan
kelompok organisme lainnya. Kata tulang belakang (vertebrata) digunakan untuk
membedakan ikan dengan kelompok binatang invertebrata lainnya, seperti udang
atau siput yang sama-sama hidup di air. Kata sirip digunakan untuk membedakan
ikan dari binatang tidak bersirip, seperti lingsang, katak atau buaya yang
sebagian besar hidupnya di air. Kata kunci bernafas dengan insang ialah juga
kata kunci yang sangat khas membedakan kelompok ini dengan binatang lainnya.
Sedangkan kata hidup di air digunakan untuk membedakannya dengan binatang
vertebrata yang hidup di darat.
Menurut UU NO. 31/2004, Pasal 1 angka 4, ikan adalah segala organisme yang seluruh atau sebagian siklus hidupnya. 1. Ikan dapat ditemukan di air tawar (danau dan sungai) maupun air asin (laut dan samudra). Ikan binatang berdarah dingin, artinya suhu tubuhnya berubahubah sesuai dengan suhu air tempatnya hidup. 2. Ikan memiliki keragaman spesies dengan jumlah 50.000 spesies di seluruh dunia dan baru sekitar 50% yang telah diidentifikasi. Ikan dibagi menjadi kelompok tanpa rahang: kelas Agnatha terbagi dengan dua ordo yaitu 2 Lamprey (38 spesies) dan Hagfish (76 spesies), ikan bertulang rawan atau Chondrichthyes, memiliki 500 spesies hiu dan 600 spesies pari dan 30.000 spesies tergolong ikan bertulang keras (Osteichthyes). Sebelum melakukan praktikum mengenai Identifikasi Pisces: Kelas Chondrichthyes dan Osteichthyes, Anda perlu terlebih dahulu mengenal istilah Pisces atau fishes. Kedua kata tersebut, merujuk pada hewan-hewan vertebrata yang hidup di air dan memiliki sirip sebagai organ pergerakan utama. Di samping itu juga merujuk pada hewan dengan keberadaan insang sebagai alat pernapasan utama sepanjang hidupnya di dalam air.
Pisces
dalam istilah bahasa Indonesia dikenal sebagai “ikan” yang meliputi semua jenis
ikan, baik yang tidak mempunyai rahang (termasuk ke dalam superkelas: Agnatha)
maupun ikan yang mempunyai rahang (termasuk ke dalam superkelas: Gnathostomata)
yang terdiri dari ikan bertulang rawan (kelas chondrichthyes) dan ikan
bertulang sejati (kelas osteichthyes). Dalam perkembangannya, taksonomi ikan
mengalami pergeseran terutama pada taksa superkelas yang pada periode
sebelumnya semua ikan dikelompokkan ke dalam taksa kelas: Pisces.
Perkembangan
yang relatif terbaru adalah susunan urutan klasifikasi ikan atau pisces menurut
Nelson, 1994 (Hickman et.al., 1998, Pough et.al., 2002), yaitu dengan uraian
sebagai berikut ini. Phylum: Chordata Subphylum: Vertebrata I. Superkelas:
Agnatha yang berasal dari bahasa latin: a artinya tidak, gnathos berarti
rahang. Semua ikan yang tidak mempunyai struktur rahang dikelompokkan ke dalam
superkelas agnatha. Superkelas ini mempunyai anggota, yaitu: (a) Kelas: Myxini
(berasal dari arti kata myxa = lumpur, karena kebiasaannya yang berendam di
dalam lumpur); seperti pada ikan hagfish. Ciri ikan dari superkelas: Agnatha,
yaitu: mulut terdapat di ujung atau terminal dengan empat pasang tentakel,
kantung hidung mempunyai saluran ke pharynx, jumlah kantung insang 5-15 pasang.
Sistem
reproduksinya sebagian hermafrodit. Misalnya ikan Myxine dan Bdellostoma. (b)
Kelas: Cephalaspidomorphi (berasal dari kata cephalae = kepala, kata aspidos =
tameng, atau perisai, dan arti kata morphe adalah bentuk). Ikan yang termasuk
kelas cephalaspidomorphi adalah ordo petromyzontes dengan contohnya ikan
lamprey. Ciri kelas ini, yaitu: memiliki mulut penghisap dengan gigi-gigi
tanduk, kantung hidung tidak berhubungan ke mulut, jumlah kantung insang tujuh
pasang. Ikan yang termasuk dalam kelas cephalaspidomorphi misalnya Petromyzon
dan Lamptera. Untuk mengingat kembali bentuk luar ikan hagfish dan lamprey. II.
Superkelas: Gnathostomata (berasal dari kata gnathos = rahang, dan kata stoma =
mulut). Semua ikan yang mempunyai struktur rahang dikelompokkan ke dalam
superkelas gnathostomata.
Ciri
lain adalah selalu mempunyai anggota tubuh berpasangan, juga terdapat struktur
notochorda atau dalam bentuk lain tulang pusat vertebrae. Ikan dari superkelas
gnathostomata terdiri dari 2 kelas, yaitu: 3 (a) Kelas: Chondrichthyes (berasal
dari kata chondros = tulang rawan dan kata ichthyos = ikan). Semua ikan dengan
rangka tersusun dari tulang rawan termasuk ke dalam kelas chondrichthyes; (b)
Kelas: Osteichthyes (berasal dari kata osteon = tulang keras, tulang sejati dan
berasal dari kata ichthyos = ikan). Ciri ikan kelas ini di samping bertulang
sejati juga memiliki celah insang tunggal di setiap sisi tubuh dengan penutup
insang yang disebut operculum.
3.Prosedur Kerja :
Membuat kunci
daeterminasi dari ciri ciri yang dimiliki hewan vertebrata.
Identifikasi
Sifat-sifat ikan yang penting bagi
identifikasi ialah :
1. Rumus sirip yaitu
suatu rumus yang menggambarkan bentuk dan jumlah jari- jari sirip dan bentuk
sirip.
2. Perbandingan antara
panjang, lebar dan tinggi bagian-bagian tertentu atau antara bagian-bagian itu
sendiri.
3. Bentuk garis rusuk
dan jumlah sisik yang membentuk garis rusuk.
4. Jumlah sisik pada
garis pertengahan sisi atau gurat sisi.
5. Bentuk sisik dan
gigi beserta susunan dan tempatnya.
6. Tulang-tulang
insang.
4. Hasil dan Pembahasan
·
Jenis
ikan dan ciri-cirinya
1. Ikan
Lele
·
Terdapat Misai.
·
Memiliki Kulit Licin.
·
Mempunyai 7 Sirip.
·
Memiliki 2 Sirip Besar di Bagian Dada.
·
Ciri Khusus Ikan lele -
Memiliki Organ Labyrinth.
·
Mempunyai bentuk Mulut yang Panjang
2. Ikan
tongkol
·
Tubuh berukuran sedang
·
Memanjang seperti torpedo, mempunyai dua
sirip punggung yang dipisahkan oleh celah sempit.
·
Sirip punggung pertama diikuti oleh celah
sempit, sirip punggung kedua diikuti oleh 8-10 sirip tambahan.
·
Ikan tongkol tidak memiliki
gelembung renang.
3.
Ikan koi
·
Memiliki sirip di dada, punggung, perut,
anus dan ekor masing-masing sepasang.
·
Memiliki 1 warna di tubuh.
·
Memiliki gurat sisi sebagai penerima
getaran berupa suara.
·
Merespon suara.
3. Ikan
mas
·
Ikan jenis ini dapat tumbuh hingga
mencapai panjang 120 cm
·
Berat mencapai 60 kg.
·
Mata yang kecil, bibir tebal, dua sungut
di sudut mulut dan sisik yang besar.
·
Warna ikan mas sangat
bervariasi diantaranya adalah hijau zaitun, perak keemasan dan kuning
·
Memiliki gelembung udara
4. Ikan
cupang
·
Cupang jantan memiliki sirip yang
lebih panjang, kadang-kadang bisa mencapai tiga atau empat kali panjang sirip
betina.
·
Sirip perut jantan terlihat lebih panjang dan
lebih tebal daripada sirip perut betina.
·
Cupang betina dewasa menunjukkan
“titik telur” antara sirip perut dan dubur
Kunci
determinasi (Dikotom)
1a. Terdapat misai ...2b
b. Tidak
memiliki gelembung renang ...3a
2a. Merespon suara ...4b
b. Memiliki
kulit licin ...4a
3a. Sirip punggung dipisahkan oleh celah sempit
...Ikan tongkol
b. Mata kecil
dan bibirnya tebal ...5a
4a. Memiliki organ labyrinth ...Ikan lele
b. Memiliki gurat sisi sebagai penerima
getaran berupa suara ...6a
5a. Memiliki gelembung udara ... 7b
b. Jantan
memiliki sirip yang lebih panjang ..6b.
6a.Memiliki 1 warna di tubuh ... Ikan koi
b. Perut
jantan terlihat lebih panjang dan lebih tebal daripada sirip perut betina ...7a
7a. Betina dewasa menunjukkan “titik telur” antara
sirip perut dan dubur ...Ikan cupang
b.
Ikan jenis ini dapat tumbuh hingga mencapai panjang 120 cm ...Ikan mas
Rumus :
1. Ikan
Tongkol : 1b-3a
2. Ikan
Lele :1a- 2b-4a
3. Ikan
Koi : 2a-4b-6a
4. Ikan
cupang : 5b-6b-7a
5. Ikan
mas : 3b-5a-7b