Tips Menyusun Naskah




Persiapan Menyusun Naskah

1.      Mencari Inspirasi dan Ide beserta dengan Tipsnya

Sebagai seorang penulis atau pengarang, sebuah inspirasi dan ide merupakan hal utama yang harus dimiliki sebelum menulis. Ada yang mengatakan kalau inspirasi dan ide itu harus dicari, yaitu dengan melakukan A, B, atau C. Setelah itu, inspirasi dan ide akan muncul dan kita dapat menuangkannya dalam bentuk tulisan. Pernyataan itu tidak salah, tetapi tidak sepenuhnya benar karena hal yang paling utama untuk dilakukan adalah NIAT. Ketika ada niat dan keinginan maka semua hal yang ada di sekitar kita dapat menjadi inspirasi serta ide untuk menulis. Misalnya, ketika kita saling berinteraksi dengan tetangga sebelah rumah, itu hal biasa. Namun, hal tersebut dapat menjadi sesuatu yang menginspirasi kita untuk menulis buku tentang hubungan sosial sehingga muncullah ide mengenai bagaimana cara bersosial yang baik. Kemudian, kita dapat menuangkannya dalam sebuah karya tulis, baik fiksi maupun nonfiksi.

Lalu bagaimana kalau kita tidak pernah berinteraksi dengan tetangga? Sukanya rebahan aja di kamar. Nah, kalau begitu carilah inspirasi dari diri sendiri. Dengan hanya rebahan, mungkin seseorang akan mendapatkan inspirasi untuk menulis sebuah buku tentang media sosial. Kenapa demikian? Karena rebahan dan media sosial adalah dua hal yang erat hubungannya. Kita mungkin akan mendapat inspirasi untuk menulis tentang daily life  kita lalu dijadikan karya fiksi yang menarik dengan ditambah kejadian-kejadian yang kita khayalkan.

Ada sedikit tips untuk mendapatkan inspirasi yaitu :

1. Temukan inspirasi dan ide dari diri sendiri. Satu hari terdiri dari 24 jam. Dalam waktu yang tak singkat itu, pasti banyak hal-hal yang sudah kita lakukan, baik itu persoalan sepele atau rumit sekalipun. Dalam hal ini, diri kita sendiri akan menjadi objek dan tokoh utama dari tulisan yang kita buat.

2. Niat. Kita harus awali semuanya dengan niat dan jika niat kita baik maka kita harus percaya pula kalau hasil akhirnya juga akan baik.

3.  Diskusi. Lakukanlah diskusi dengan orang sekitar tentang suatu hal untuk mengetahui tentang hal tersebut dari sudut pandang yang berbeda. Orang tua, kakak, adik, atau teman dapat menjadi teman diskusi yang baik.

4.  Keluar dari rumah untuk mendapatkan udara segar dari alam karena hal itu dapat menyejukkan otak kita saat merasa memerlukan inspirasi sehingga mudah untuk menemukannya. Banyak yang bilang bahwa liburan adalah kegiatan paling ampuh untuk menemukan inspirasi dan ide, tetapi pada saat pandemi begini apakah itu juga merupakan kegiatan yang tepat untuk dilakukan? Yang jelas, tidak melulu tentang suasana alamnya, tetapi juga tentang suasana hati. Jika suasana hati tenang maka embusan udara dari jendela kamar pun dapat menyejukkan otak kita.

5. Menonton atau membaca. Dari kegiatan menonton atau membaca, kita bisa melakukan yang namanya ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).

2.      Menentukan Topik atau Tema Naskah beserta dengan Tipsnya

Dalam menyusun suatu naskah, penulis tentu memerlukan inti pembahasan untuk dijadikan dasar dalam pengembangan tulisannya. Inti bahasan tersebut biasa dikenal dengan istilah topik atau tema. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, topik berarti pokok pembicaraan, bahan diskusi, dan subjek yang dibahas dalam sebuah teks. Sedangkan istilah tema mengandung arti; pokok pikiran serta dasar cerita di percakapan. Topik dan tema merupakan landasan utama dalam proses penyusunan naskah. Topik dan tema dalam suatu naskah berupa kata atau frasa (gabungan kata), bukan dalam bentuk kalimat. Contohnya: persahabatan, pendidikan, bencana alam, kesehatan, dan sebagainya.

Penentuan topik atau tema untuk mendasari suatu tulisan merupakan proses lanjutan dari pengembangan ide atau inspirasi yang telah ditemukan. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat kami bagikan untuk menemukan topik atau tema dalam penyusunan suatu naskah, yakni:

Ø Sambut Ide dan Inspirasi yang Kita Temui

Ide dan inspirasi tidak jarang menghampiri kita secara tiba-tiba. Imajinasi, memori, pengalaman hidup, dan kegelisahan merupakan beberapa contoh yang dapat mendasari suatu inspirasi. Inspirasi dan ide yang melintas tersebut dapat menjadi dasar dari penentuan topik atau tema dalam penyusunan suatu naskah jika dikembangkan. Sayangnya, inspirasi dan ide yang bermunculan secara tiba-tiba sering juga menghilang begitu saja secara tiba-tiba. Ketika mencoba mengingat inspirasi yang sebelumnya melintas, terkadang kita merasa kesulitan untuk membuat gambaran detail yang sama persis sebab sudah keburu lupa. Maka dari itu, untuk mengembangkan ide dan inspirasi menjadi suatu topik atau tema, kita perlu menyambutnya. Salah satunya dengan merekam, bisa dengan mencatat, membuat peta konsep, atau mungkin menggambarkan ilustrasinya.


3. Kembangkan Ide dan Inspirasi dengan Membuat Gambaran Cerita

Setelah menyambut ide dan inspirasi yang kita temui, kita dapat mengembangkannya menjadi topik atau tema atas dasar inspirasi tersebut. Prosesnya dapat dilakukan dengan membuat gambaran cerita tentang ke mana inspirasi tersebut hendak kita bawa. Setelahnya, kita dapat memutuskan topik atau tema apa yang sekiranya tepat untuk arah cerita yang sudah kita gambarkan tadi. Misalnya, suatu hari ketika hendak tidur malam, kita teringat tentang hari-hari yang sudah kita lewati. Otak kita membuat gambaran tentang bagaimana kita melewati masa sulit begitu tegar, merayakan hari bahagia dengan orang terkasih, juga diberi banyak kesempatan untuk tumbuh dan belajar sampai sejauh ini. Inspirasi yang muncul dan sudah tergambarkan secara umum seperti itu, dapat kita angkat menjadi suatu topik atau tema yang sekiranya memiliki kaitan.

Selanjutnya, dalam menentukan topik atau tema naskah yang baik, kita harus memberikan hal menarik di dalamnya. Topik atau tema naskah yang menarik antara lain karena:

ü Langka

Naskah yang menggunakan topik atau tema yang jarang dipakai oleh banyak penulis cenderung membuat ketertarikan dari banyak pihak. Hal ini dikarenakan pembaca pada dasarnya sangat membutuhkan sesuatu yang berbeda dalam setiap petualangan membacanya. Oleh karena itu, penting sekali memberikan topik atau tema naskah yang langka dalam tulisan kita.

ü Unik

Ketika sudah memberikan topik atau tema naskah yang langka maka kita perlu membumbuinya dengan ciri khas yang ada pada diri kita masing-masing. Setiap penulis memiliki keunikannya tersendiri. Jadi, jangan ragu untuk membuat topik dan tema naskah yang unik dengan ciri khas diri kita sendiri.

ü Kontroversial

Membuat pembaca yang satu dengan pembaca yang lain berdebat mengenai tema atau topik naskah kita adalah salah satu gambaran keberhasilan kita dalam membuatnya. Kenapa demikian? Karena kita berhasil menumbuhkan imajinasi di kepala mereka masing-masing. Perbedaan akan membawa pada titik temu, yaitu negosiasi. Biasanya, bagi seorang pembaca negosiasinya berupa mencari titik temu dari perbedaan yang ada dalam naskah kita. Bukan tidak mungkin naskah kita akan dibaca berkali-kali oleh pembaca demi menemukan titik temu tadi.


ü
Dekat dengan Kehidupan Pembaca

Poin yang satu ini adalah poin andalan bagi penulis yang masih kebingungan dalam menentukan topik atau tema naskah. Topik atau tema naskah yang dekat dengan pembaca akan membuat pembaca merasa bahwa tulisan naskah yang kita tulis itu merupakan bagian dari kehidupan mereka. Terkadang, pembaca merasa terwakilkan atau merasa pernah berhadapan dengan topik atau tema naskah yang kita bahas.

4.      Konsep Tentang Isi Naskah

Konsep merupakan sebuah ide yang digambarkan dalam suatu kata maupun simbol. Selain itu, konsep disebut juga sebagai segala pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam sifat, karakter, maupun karakteristik. Konsep mempunyai fungsi, yaitu memberikan penjelasan atau sebuah gambaran yang menjelaskan segala sesuatu hal. Dalam konteks ini, konsep yang dibahas adalah konseo yang terdapat dalam sebuah naskah. Pada hakikatnya, konsep naskah selalu berbeda-beda, tergantung dari tulisannya. Misalnya, naskah pidato, naskah cerpen, naskah artikel, dan lain sebagainya.

Dalam sebuah tulisan, konsep itu sangatlah penting. Konsep akan membantu penulis dalam membuat gambaran naskah yang akan ditulis. Konsep juga menjadi sebuah kunci mengenai rapi atau tidaknya tulisan, sesuai dengan kategorinya atau tidak. Menentukan konsep naskah terlebih dahulu merupakan jalan yang terbaik bagi penulis, baik penulis pemula maupun penulis profesional. Konsep itu ibarat kompas atau arah jalan bagi seorang penulis dan menentukan arah dari tulisannya nanti. Namun, berbeda-bedanya konsep atau gambaran dalam sebuah naskah dapat juga disatukan secara umum dalam bentuk konsep seperti berikut ini:

1.          Menentukan Tema Naskah

Tema merupakan ide atau gagasan pokok. Tema inilah nantinya yang akan menentukan seperti apa atau tentang apa tulisan yang hendak dibuat. Entah itu tema religius, sosial, agama, dan lain sebagainya.

2.          Menentukan Judul

Setelah menemukan tema dalam memulai tulisan maka tentukanlah judulnya. Judul merupakan gambaran dari sebuah naskah. Jadi, buatlah judul yang kreatif dan mengundang pembaca sesuai dengan tema yang telah ditentukan.

3.          Menyusun Kerangka Naskah

Dalam membuat sebuah naskah atau tulisan tentu harus ada isinya, tidak hanya berhenti di judul saja. Ada beberapa bagian yang perlu diperhatikan dalam menyusun sebuah naskah 

di antaranya:

ü Pendahuluan/Pembuka

Di segala tulisan atau naskah apa pun, pasti memiliki pendahuluan yang berfungsi menjelaskan tentang bagaimana awal dari sebuah naskah tersebut. Misalnya, dalam sebuah cerpen, pendahuluan itu terlihat di awal. Bagaimana penulis membuat awal yang cukup menarik sehingga pembaca tertarik dalam membacanya.

ü Isi Pokok Naskah

Ini merupakan inti dari sebuah naskah maupun tulisan. Jenis tulisan apa pun pasti mempunyai inti. Di dalam isi pokok ini, dijelaskan bagaimana adanya konflik, klimaks, solusi, dan segala persoalan yang ada di dalam sebuah naskah dan dijelaskan secara terperinci sesuai dengan keinginan dari penulis.

ü Penutup

Segala apa pun yang sudah diawali maka harus diakhiri pula, begitu juga dalam naskah. Penutup dalam sebuah naskah berisi tentang akhir dari sebuah naskah. Bagaimana membuat akhir dari sebuah naskah yang unik sehingga tulisan tersebut selalu terngiang di dalam benak pembaca.

4.          Tips Mengakses Referensi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, referensi adalah sumber acuan (rujukan, petunjuk). Dalam pembuatan sebuah referensi, tentu tidaklah tanpa tujuan. Ada beberapa tujuan mengapa kita perlu memberikan referensi untuk sebuah karya tulis yang dibuat, di antaranya:

ü Memperkuat argumen

ü Menghindari plagiarisme

ü Menghargai karya orang lain

ü Memberikan informasi kepada para pembaca

Dalam proses pembuatan sebuah karya tulis dan sejenisnya, apalagi sebuah karya yang sifatnya kajian dari yang sudah ada tentu kita tidak boleh sembarangan dalam mengutipnya. Ada beberapa poin yang sekiranya menjadi hal yang perlu diperhatikan ketika mencari sebuah referensi, di antaranya sebagai berikut:

1.            Harus sesuai isi naskah yang dibahas.

2.            Dengan memperhatikan urutan dan tanda bacanya.

3.            Disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas ke bawah tanpa menggunakan angka arab (1, 2, 3, dan seterusnya).



Catatan:

Cara membuat referensi berbeda-beda formatnya. Tergantung dari mana kita mengambil sumbernya.

Hotmida Sinaga

Manusia yang penuh dengan noda dosa dan kesalahan. Hiksss :( Pengen kenal dekat boleh ig. @sinagaa2000. Arigatou :)

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post