Laporan Praktikum Biologi FILUM COELENTERATA

 




LABORATORIUM BIOLOGI

 

LAPORAN PRAKTIKUM IV

 

Judul Percobaan :

FILUM COELENTERATA

 

Disusun Oleh :

                                                Nama                           : Hotmida Sinaga

                                                NPM                           : 1901100014

                                                Tanggal Pelaksanaan   : 22 Oktober 2020

 


 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANGSIANTAR

T.A.2020/2021

 

I.                  Judul Percobaan               : Filum Coelenterata

II.                Tujuan Percobaan            : Untuk mengamati jenis filum Coelenterata

    pada preparat awetan.

III.             Tinjauan Teoritis

Coelenterata berasal dari kata coelon yang berarti berongga dan enteron yang berarti perut. Dengan demikian, Coelenterata merupakan hewan yang menggunakan rongga tubuhnya (perut) sebagai tempat pencernaan makanan. Coelenterata dapat disebut juga dengan Cnidaria, yang berasal dari kata Cnido yang artinya penyengat, hal tersebut sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat yang terletak diantara mulut dan tentakelnya.

Coelenterata belum memiliki alat penapasan, peredaran darah, susunan sel saraf, dan ekskresi secara khusus, oleh karena itu Coelenterata masih tergolong ke dalam filum yang primitif.

·         Ciri-Ciri Coelenterata

1.      Tubuhnya simetri radial dan terdiri dari dua lapisan jaringan atau diploblastik.

2.      Menggunakan rongga tubuh sebagai tempat pencernaan makanan, pengedar sari makanan, dan pengeluaran makanan.

3.      Mempunyai tentakel disertai zat beracun (knidoblast) yang mengandung kapsul penyengat (nematosis) untuk pertahanan tubuh.

4.      Umumnya merupakan karnivora (hewan pemakan daging), namun tidak aktif atau mengejar mangsanya.

5.      Habitatnya berada di perairan, baik di perairan tawar maupun laut. Namun umumnya hidup di perairan laut.

·         Klasifikasi Coelenterata

Berdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus hidupnya, Coelenterata diklasifikasikan ke dalam tiga kelas, yaitu :

1. Hydrozoa

~ Sebagian besar berbentuk polip dan hidup di perairan laut.

~ Dapat bekembangbiak dengan seksual maupun aseksual.

~ Sebagian besar merupakan hemaprodit.

 

2. Scyphozoa

~ Bentuk tubuh menyerupai mangkuk atau cawan, sehingga seirngkali disebut dengan ubur-ubur mangkuk.

~Hidup dengan dua bentuk (medusa dan polip), namun bentuk medusanya lebih mendominasi.

~Diameter tubuh dapat mencapai 2 m.

~ Memiliki kelenjar kelamin (gonad) yang teradapat dalam kantung-kantung ruang gastrikum.

~ Hidup di perairan laut.

3. Anthozoa

~ Bentuk tubuh menyerupai bunga.

~ Memiliki tentakel di sekitar mulut dalam jumlah yang banyak.

~ Mulutnya memanjang, bermuara di dalam tabung yang disebut stomodeum.

~ Pembentuk anemon laut atau terumbu karang.

~ Hidup dengan bentuk polip. Bentuk polip dari koral yang menyekresikan kalsium karbonat di sekitar tubuhnya.

~Koral berukuran kecil, berkoloni, dan bervariasi dalam warna serta bentuk.

~Beberapa jenis koral bersimbiosis mutualisme dengan dinoflagellata.

·         Struktur Tubuh Coelenterata

Tubuhnya terbagi atas ektoderm atau lapisan luar (epidermis) dan endoderm atau lapisan dalam (gastrodermis), diantara kedua lapisan tersebut terdapat mesoglea yang berfungsi sebagai kerangka hidrostatik. Selain untuk pertahanan tubuh, tentakelnya juga berfungsi untuk menangkap makanan.Sistem pencernaan makanannya tergolong ke dalam sistem gastrovaskuler, dimana peredaran makanan tidak melalui darah melainkan melalui usus. Terdapat oskulum yang berfungsi sebagai mulut dan anus.

 

Memiliki dua bentuk tubuh, yaitu :

1.      Polip

Coelenterata yang hidupnya tidak bebas atau hanya menempel pada suatu substrat tertentu.Berbentuk silindris, bagian proksimal melekat, bagian distal memiliki mulut yang dilingkupi tentakel, berkoloni, serta gonad dapat eksternal maupun internal.

2.      Medusa

Coelenterata yang hidupnya bebas karena memiliki kemampuan untuk berenang.Berbentuk menyerupai payung atau lonceng dengan tentakel yang menggantung di permukaan.Ruang digesti berupa saluran radial, bercabang empat, dan bermuara di saluran sirkular.

·         Peran dan Manfaat dari Coelenterata

1.      Manfaat Coelenterata bagi Manusia :

~ Bahan pembuatan agar-agar.

~ Bahan baku industri kosmetik.

~ Cinderamata atau hiasan.

~ Koralnya dapat dijadikan sebagai bahan bangunan.

2.      Peran Ekologis Coelenterata :

~ Pada ekosistem laut, Coelenterata berperan dalam mencegah abrasi daratan dengan menahan gelombang laut menggunakan terumbu karang.

~ Dalam perairan, berperan sebagai plankton.

~ Karang yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai tempat perkembangbiakan biota laut.

~ Dapat memperindah pemandangan dasar laut (terumbu karang).

·         Kerugian dari Coelenterata

1.      Mengganggu aktivitas pelayaran kapal
Pertumbuhannya di laut lepas dapat menyebabkan pendangkalan air laut yang akan menganggu pelayaran, karang yang terdapat di permukaan laut dapat tersangkut oleh kapal dan akan menghambat jalannya kapal.

2.      Mengganggu keamanan dan kenyamanan penyelam
Sengatan yang dihasilkan oleh Hydrozoa dapat dengan mudah menyengat dan akan membahayakan bagi para penyelam.

·         Reproduksi Coelenterata

Coelenterata bereproduksi secara generatif (seksual) dan vegetatif (asesksual).Reproduksi generatif terjadi dengan peleburan antara sel kelamin jantan (sperma) dan sel telur (ovum). Beberapa Coelenterata juga hidup sebagai hemaprodit (sperma dan ovum dihasilkan oleh satu individu yang sama). Reproduksi vegetatif terjadi melalui pembentukan tunas. Apabila tunas tersebut lepas dari indsuknya, maka akan tumbuh menjadi individu baru.

IV.           Alat dan Bahan

1.      Sediaan preparat awetan

2.      Mikroskop

3.      Kaca benda

4.      Kaca penutup

 

V.               Prosedur Kerja

Kelas Hydrozoa: Hydra

1.1.  Pengamatan sediaan segar Hydra

1.        Pindahkan beberapa ekor Hydra dan kulturnya ke cawan petri dengan menggunakan pipet. Kemudian lakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop stereo.

2.        Setelah tubuh Hydra tampak membujur, sentuhlah bagian tertentu dari tubuhnya dengan jarum! Reaksi apakah yang terjadi? Cobalah pada bagian-bagian lainnya! bagian mana yang paling sensitif terhadap rangsangan sentuhan?

3.        Lakukan pengamatan dan temukan bagian dari tubuh Hydra

4.        Gambarlah secara skematis struktur morfologi Hydra lengkap dengan keteranganya!

 

1.2. Pengamatan mikroskopik irisan melintang dan membujur tubuh Hydra

1.        Pasanglah pada mikroskop prepara irisan Hydra pada mikroskop cahaya, kemudian amati mulai dari perbesaran lemah (10x) dan kemudian perbesaran sedang (40x) jika tidak tersedia preparat, maka pelajari buku tesk terkait!

2.        Amatilah dan carilah bagian-bagian tubuhnya.

3.        Buatlah gambar irisan membujur atau melintang struktur dinding tubuh Porifera sesuai dengan hasil pengamatan pada lembar kerjamu!

 

Kelas Hydrozoa: Obelia

1.1. Pengamatan struktur morfologis obelia dari preparat mikroskopik

1.        Pasanglah preparat Obelia pada meja mikroskop cahaya, dengan menggunakan perbesaran lemah (100x) dan kemudian perbesaran sedang (400x), jika tidak tersedia preparat maka pelajarilah literatur terkait kemudian temukan bagian-bagian tubuh Obelia

2.        Secara otomatis coba temukan lapisan sel-sel ektoderma dan endoderma, diantara kedua lapisan tersebut terdapat lapisan penguat (mesoglea), dan juga temukan knidoblas dengan nematokis yang letaknya tersebar.

3.        Jelaskan fase medusa Obelia, lakukan pengamatan! Bentuk seperti dayung, pada “pada bingkainya” terdapat tentakel pendek.

 

Kelas Scyphozoa: Aurelia (Ubur-ubur)

Pengamatan preparat jadi dan preparat awetan dari medusa ubur-ubur

1.        Ambilah awetan basah ubur-ubur yang relatif besar dan lakukan pengamatan morfologis dan bagian-bagian tubuhnya!

2.        Gambar secara skematik struktur morfologi dan bagianbagian tubuh dari medusa ubur-ubur Kelas Anthozoa: Anemon Laut dan Hewan Karang.

 

Penyelidikan preparat awetan basah dari polip Anemon Laut

1.        Jika tersedia awetan basah anemon laut yang kondisinya masih utuh, lakukan pengamatan struktur morfologi tubuhnya.

2.        Sebagai kelengkapan dari hasil pengamatanmu, maka gambarlah secara skematis struktur morfologi dan bagian-bagian tubuh dari anemon laut!

 

Penyelidikan preparat awetan dari macam-macam koral

1.        Lakukan pengamatan awetan polip hewan karang.

2.       Untuk kegiatan laboratorium saat ini lebih baik ditekankan pada pengamatan struktur morfologi dari kerangka luar (koral).

VI.           Hasil pengamatan dan pembahasan

·         Kelas Hydrozoa: Hydra

Klasifikasi :
Kingdom    : Animalia
Filum          : Cnidaria
Class       : Hydrozoa
Ordo           : Anthomedusae
Famili         : Hydridae
Genus         : Hydra

Morfologi :

       Bentuknya seperti payung yang tidak begitu cembung. Diameter tubuh berkisar antara 7,5 cm hingga 30 cm, tetapi ada juga satu dua dapat mencapai 60 cm. warna tubuh ubur – ubur adalah transparan, maka bentuk – bentuk Kristal yang ada pada lapisan mesoglea tampak dengan jelas, walupun demikian di bagian tubuh terbentuk tampak berwarna putih kebiru- biruan atau putih kemerahan merahan. Kerena tubuh ubur – ubur jernih transparan maka gonad yang ada di dalam tubuh tampak jelas dari permukaan tubuh. Setiah sisi atau sudut mulut dilengkapi semacam juluran pita yang merentang pangjang yang disebut tangan mulut tersebut dibagian basis menyapu sedemikian rupa sehingga mengelilingan rongga atau lubang mulut.

Anatomi :

       Pada permukaan tubuh hydra terdiri dari tentakel, nematokosit, muluthy postome, rongga, kuncup, epidermis, mesoglea, gastrodermis, cakram, basal, ovarium, testes yang berperang penting dalam struktur tubuh hydra.

 

 

Fisiologi :

       Hydra mempunyai cara – cara reproduksi, baik secara aseksual dengan membentuk kuncup dengan membelah diri. Reproduksi secara seksual atau generatif dilakukan dengan pembentukan gonad dan hanya terjadi pada musim tertentu saja.

 

·         Kelas Hydrozoa: Obelia Sp.


Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Cnidaria

Class : Hydrozoa

Order : Leptomedusae

Family : Campanulariidae

Genus : Obelia

 

Morfologi dan Fisiologi Obelia Sp

Melalui siklus hidupnya, Obelia mengambil dua bentuk: polip dan medusa. Mereka diploblastic, dengan dua lapisan jaringan yang benar - epidermis (ectodermis) dan gastrodermis (endodermis), dengan mesoglea seperti jelly mengisi daerah antara dua lapisan jaringan yang benar. Mereka membawa jaring saraf tanpa otak atau ganglia. Sebuah rongga gastrovascular hadir di mana pencernaan dimulai dan kemudian menjadi intraseluler. Mereka memiliki saluran pencernaan lengkap di mana makanan masuk, dicerna, dan dikeluarkan melalui pembukaan yang sama. Selama tahap polip, mulut terletak di bagian atas tubuh, dikelilingi oleh tentakel, sedangkan pada tahap medusa, mulut terletak di ujung distal dari struktur tubuh utama.

Habitat Obelia Sp

Obelia memiliki distribusi di seluruh dunia kecuali laut lepas-Arktik dan Antartika. Tahap medusa spesies Obelia yang umum di pesisir dan lepas pantai plankton di seluruh dunia.Obelia biasanya ditemukan tidak lebih dari 200 meter (660 kaki) dari permukaan air, tumbuh di rockpools intertidal dan di air rendah ekstrim pasang mata.        

Siklus Hidup Obelia Sp

Polip koloni mereproduksi secara aseksual. Selama tahap kehidupan, Obelia terbatas pada substrat permukaan. Pada koloni dewasa ini ada hydranths individu disebut gastrozooids, yang dapat ditemukan diperluas atau dikontrak, untuk membantu dalam pertumbuhan organisme ini dengan makan; yang gonozooids polip reproduksi memiliki tunas medusa.

Reproduksi Obelia Sp

Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh gonangium. Pada gonangium terbentuk tunas, kemudian setelah matang tunas memisahkan diri dari induknya dan berkembang menjadi medusa muda yang dapat berenang bebas. Selanjutnya medusa muda berkembang menjadi medusa dewasa.

 

·         Kelas Scyphozoa: Aurelia (Ubur-ubur)


Klasifikasi

Kingdom          : Animalia

Phylum             : Coelenterata

Classis             : Scyphozoa

Ordo                : Semaeostomeae

Familia             : Ulmaridae

Genus              : Aurelia

Spesies             : Aurelia aurita

 

Morfologi

Aurelia aurita atau ubur-ubur adalah salah satu spesies dari phyllum coelenterata, yang mempunyai ciri-ciri melewati fase polip dan medusa, polip bersifat sesil atau menempel pada substrat, sedangkan medusa dapat bergerak bebas. Polip aurelia berukuran kurang lebih 5 mm, terikat pada suatu objek didasar laut. Diameter tubuh biasanya berkisar antara 7,5 cm hingga 30 cm tapi ada juga yang mencapai 60 cm. Saluran pencernaan makanan pada ubur-ubur berupa gastrovaskular.

Anatomi

Ubur-ubur memiliki mulut di tengah, dikelilingi oleh empat palps dan organ seks, terdapat  empat   mulut pusat.  ubur-ubur memiliki tentakel pinggiran tepi. Ubur-ubur berenang dengan kontrak dan otot-otot. Kontraksi otot-otot mengencangkan bagian bawah, seperti mencabut drawstrings di tas.  Hal ini akan memaksa air keluar melalui  bagian bawah, dan mendorong ubur-ubur ke depan. 

Habitat Aurelia aurita

Aurelia aurita hidup di wilayah perairan dangkal dan di laut.  Spesies Aurelia aurita yang ditemukan disepanjang pantai Atlantik timur Eropa Utara dan pantai Atlantik barat Amerika Utara di New England dan Kanada Timur. Secara umum, Aurelia hidup di perairan pantai yang dapat ditemukan di muara sungai dan pelabuhan. Ia hidup dalam suhu air laut berkisar dari 6°C hingga 31°C, dengan suhu optimum 9°C hingga 19°C. Aurellia aurita lebih menyukai laut sedang dengan arus yang konsisten.

Makanan Ubur-ubur

Aurelia aurita dan spesies Aurelia lainnya memakan plankton yang mencakup organisme seperti moluska, crustacea, larva uurochordata, rotifera, polychaeta muda, protozoa, diatom, telur, telur ikan, dan organisme kecil lainnya. 

Siklus Hidup Aurelia

Berikut ini daur hidup ubur-ubur: Ubur-ubur dewasa – zigot – planula (larva bersilia) – skifistoma – strobilla – efira (ubur-ubur muda) – ubur-ubur  dewasa.

 

a.       Anemon Laut                                                            b. Koral

             

a.       Anemon Laut

Anemon laut diklasifikasikan dalam filum Cnidaria, kelas Anthozoa, dan subclass Hexacorallia. Termasuk dalam Anthozoa karena sering ditemui memiliki polip besar,  yang memungkinkannya untuk mencerna mangsa yang lebih besar. Digolongkan cnidaria, karena anemon laut sering ditemukan menempel pada karang., ubur-ubur, dan Hydra.Anemon laut  juga diketahui dapat memiliki puluhan hingga beberapa ratus tentakel di tubuhnya.

b.      Koral

Sekelompok hewan dari ordo Scleractinia yang menghasilkan kapur sebagai pembentuk utama terumbu. Secara fisik terumbu karang adalah terumbu yang terbentuk dari kapur yang dihasilkan oleh koral.

3.        Dari contoh koral yang saudara amati, jawablah pertanyaan berikut ini:

1.      Bagaimana bentuk koloni koral tersebut? Masif, bercabang, pipih?

Jawab : Berbentuk masif

2.      Tunjukkan dengan gambar secara skematis, mana bagian yang disebut koloni dan mana yang disebut satu individu hewan karang jika dilihat dari struktur koralnya?




 

Koloni

 
Jawab :  

3.      Bagaimana bentuk umum dari satu unit koralitnya

Jawab : 1.       Branching Acropora (ACB)

Karang yang termasuk kategori ACB ini memiliki bentukan koloni yang bercabang menyerupai ranting pohon yang lebar

2.       Tabulate Acropora (ACT)

Bentukan formasi ini sering disebut juga dengan karang meja karena meskipun mereka memiliki bentuk bercabang, pertumbuhan mereka cenderung mendatar menyerupai meja.

3.       Encrusting Acropora (ACE)

Sesuai dengan namanya, encrusting berarti karang ini akan berkoloni membentuk struktur menyerupai kerak yang bercabang.

4.       Sub-massive Acropora (ACS)

Percabangan yang dibentuk pada karang jenis sub-masif ini cenderung lebih kokoh dan tebal. 

4.      Bagaimana bentuk dari septa atau sekat-sekat pipih yang menuju ke pusat koralitnya? Jawab : Bulat dan keras

5.      Jika mungkin hitung jumlahnya?

Jawab : Menurut statistik Indonesia tercatat memiliki koralit sebanyak 590 jenis.

 

VII.          Kesimpulan

Coelenterata merupakan hewan yang menggunakan rongga tubuhnya (perut) sebagai tempat pencernaan makanan. Coelenterata diklasifikasikan menjadi 3 kelas yaitu :

1.      Hydrozoa

Terdiri atas hydra dan obelia.

2.      Scyphozoa

Yaitu (Aurelia)ubur-ubur.

3.      Anthozoa

Coelenterata memiliki dua bentuk tubuh, yaitu :

1.      Polip

Coelenterata yang hidupnya tidak bebas atau hanya menempel pada suatu substrat tertentu.

2. Medusa

Coelenterata yang hidupnya bebas karena memiliki kemampuan untuk berenang.

 

VIII.    Jawaban Pertanyaan dan Tugas

1.      Jelaskan fungsi dari rongga gastrovaskular bagi hewan hewan Coelenterata!

Jawab : Rongga Gastrovaskuler memiliki fungsi sebagai tempat pencernaan dan peredaran makanan ke seluruh tubuh. Rongga ini memiliki satu lubang dan pada kebanyakan anggota filum Coelenterata, dikelilingi tentakel yang digunakan untuk menangkap makanan.

 

2.      Buatlah bagan yang menggambarkan siklus hidup Obelia! Berikan keterangan fase mana yang hidupnya berkoloni dan sesil!

Jawab:

a.       Tahapan daur hidup Obelia sp diawali dengan polip dari obelia yang menempel di dasar laut (kondisi saat obelia tidak bisa berenang). Bentuk polip koloni pada Obelia sp terdiri dari dua jenis yaitu polip untuk mencari makanan (gastrozooid) dan polip untuk reproduksi (gonangium).

b.      Setelah masanya, tunas medusa (polip medusa) lepas dari koloni polip kemudian akan berkembang menjadi medusa. Bentuk Obelia sp saat menjadi medusa memungkinkannya untuk berenang bebas. Pada saat dalam bentuk medusa dewasa, medusa jantan akan melepaskan sperma sedangkan medusa betina akan melepaskan ovum. Pertemuan antara ovum dan sperma akan memungkinkan terjadinya fertilisasi dan akan menghasilkan zigot.

c.       Zigot kemudian akan berkembang menjadi blastula. Dari blastula akan berkembang lagi menjadi larva planula. Hingga pada dari larva planula akan berkembang menjadi polip yang  menempel di dasar laut dan mampu membentuk tunas baru, begitu seterusnya akan masuk dalam daur hidup Obelia sp yang baru.

d.      Kesimpulan urutan daur hidup Obelia sp: Polip → Medusa → Zigot → Blastula → Planula

 

3.      Bagaimana cara melindungi trumbu karang agar tidak punah? Carilah literatur terkait melalui browsing internet!

Jawab : a. Menjaga kebersihan sungai dan pesisir pantai.

b.      Mencegah terjadinya erosi.

c.       Menangkap ikan tanpa merusak karang.

d.      Tidak mengambil karang dan terumbu karang.

e.       Pengenalan karang dan terumbu karang sejak dini.

f.       Sosialisasi fungsi dan manfaat terumbu karang.

 

 

 

 

 

 

 

 

IX.             Daftar Pustaka

gambar obelia dan aurelia.com

https://dosenbiologi.com/lingkungan/cara-melestarikan-terumbu-karang

https://brainly.co.id/tugas/15416761

https://idschool.net/sma/5-tahapan-pada-daur-hidup-obelia-sp

https://www.studiobelajar.com/coelenterata/

https://exploreoursea.blogspot.com/2014/10/berkenalan-dengan-beragam-bentuk-karang.html

Jurnal Biologi Tropis Publisher UPT Mataram University Press Original Research Paper Pertumbuhan Kerangka Karang Acropora di Perairan Sengigi Lombok

 

 

 

 

 

 

 

 

Hotmida Sinaga

Manusia yang penuh dengan noda dosa dan kesalahan. Hiksss :( Pengen kenal dekat boleh ig. @sinagaa2000. Arigatou :)

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post