LABORATORIUM
BIOLOGI
LAPORAN
PRAKTIKUM X
Judul
Percobaan :
Filum Crustasea Pada Udang
Disusun Oleh :
Nama : Hotmida Sinaga
NPM : 1901100014
Tanggal Pelaksanaan : 7 Januari 2021
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
HKBP NOMMENSEN PEMATANGSIANTAR
T.A.2020/2021
I.
Judul
Percobaan : Filum
Crustasea
II.
Tujuan Percobaan
: Untuk mengamati anatomi, klasifikasi
dan morfologi udang.
III. Tinjauan Teoritis
A.
Pengertian
Crustacea disebut juga hewan bercangkang.
Crustacea telah dikenal kurang lebih 26.000 jenis. Jenis crustacea yang paling
umum adalah udang dan kepiting. Habitatnya sebagian besar di air tawar dan air
laut, hanya sedikit yang hidup di darat.
Tubuh crustacea terdiri atas 2 bagian pokok,
yaitu: sefalothoraks (kepala dan dada yang menyatu) dan badan bagian belakang
(abdomen atau perut). Setiap ruas tubuhnya terdapat sepasang kaki. Pada bagian
perut, terdapat 5 kaki renang. Pada bagian sefalothoraks terdapat sepasang
antena, sepasang rahang atas (maksila), dan sepasang rahang bawah (mandibula).
Di bagian kepala - dada terdapat 5 pasang kaki (1 pasang capit dan 4 pasang
kaki jalan). Memiliki kulit keras (karapaks) di daerah kepala.
Di bagian anterior terdapat sepasang mata
majemuk yang bertangkai. Badan belakang pada udang melengkung diakhiri dengan
ekor. Sistem pencernaannya dimulai dari mulut ke kerongkongan ke lambung lalu
usus dan yang terakhir ke anus. Crustacea bernapas dengan insang. Sistem
sarafnya merupakan susunan saraf tangga tali. Sistem peredaran darah terbuka.
Mengalami fertilisasi internal. Pada umumnya perkembangan melalui fase larva.
Crustacea mempunyai 2 lubang kelamin dibelakang dada. Habitat terutama di air
tawar maupun air laut dan sedikit di darat
B. Klasifikasi
Crustacea
dibagi menjadi 2 subkelas
:
1. Enormostraca
(Udang-udangan kecil)
Ciri: berukuran kecil, serta merupakan
zooplankton yang banyak terdapat di perairan air laut atau tawar.
Anggotanya terdiri dari: Ordo Copepoda, Ordo
Cladocera, Ordo Ostracoda, dan Ordo Amphipoda
2. Malacostraca
(Udang-udangan besar)
Anggotanya terdiri dari:
- Ordo Isopoda (berkaki seragam) yang
biasa hidup dilaut, air tawar maupun darat. Contohnya yaitu udang belalang
- Ordo Decapoda (berkaki sepuluh) yang
mempunyai 5 pasang anggota gerak pada segmen dada sebagai kaki. Jenisnya
seperti udang, ketam, kepiting, rajungan, yuyu
C. Peranan Crustacea:
a.
Menguntungkan
-
Sebagai bahan makanan berprotein tinggi
-
Sebagai zooplankton yaitu sumber makanan ikan
b. Merugikan
-
Merusak galangan kapal
-
Parast pada ikan dan kura kura
-
Merusak pematang sawah / saluran irigasi
IV.
Alat
dan Bahan
2.
Udang
crustasea
3.
Mikroskop
4.
Kaca
benda
5.
Kaca
penutup
V.
Prosedur Kerja
Pengamatan
Morfologi Luar
1. Ambilah seekor cacing tanah yang besar, letakkan
di atas permukaan kaca.
a. Amati gerak tubuhnya. Bagimana cara geraknya? Ada
berapa macam gerakan? b. Lakukan pengamatan pada bagian luar tubuhnya. Catat
cirinya pada tabel.
Pindahkan cacing ke atas papan seksi. Lakukan
pembedahan sepanjang garis medio-dorsal mulai dari segmen di belakang klitelium
menuju ke antero sampai ke segmen pertama.
a. Amati lebih dahulu organ reproduksinya dan organ
lain yang ada di ujung anterior
b. Lanjutkan pembedahan ke arah posterior. Amati
organ-organ lainnya.
Catat data hasil pengamatan di dalam tabel.
Preparat
Mikroskopik
1. Berikutnya lakukan pengamatan preparat
mikroskopik, tentang dinding tubuh, soelon, sinding usus, tali saraf dan pembuluh
darah.
2. Dinding
tubuh a. Lapisan apa saja yang tampak b. Bagaimana strukturnya?
3. Soelom Terdapat organ apa saja? Sebutkan!
4. Dinding
usus
a. Tersusun oleh jaringan apa saja?
b. Apa yang terjadi pada dinding usus sebelah
dorsal?
4. 6) Alat peredaran darah
a. Adakah jantungnya, di mana letaknya?
b. Ada berapa macam pembuluh darah, di mana
letaknya?
5. 7) Saraf Tunjukkan letak ganglion dan serabut
saraf-sarafnya!
6. Lengkapilah dengan gambar habitat.
7. Deskripsikan ciri-ciri habitat dari cacing tanah
seperti yang tampak pada pengamatan pada waktu saudara mengambil sampel cacing
II.
VI.
Hasil
pengamatan dan pembahasan
No |
Pengamatan |
Keterangan |
1. |
Jumlah jenis Crustacea yang ada dihabitat |
1. Kepiting Spesies kepiting ada 4 yaitu kepiting capit bewarna
merah, kepiting dengan capit bewarna ungu, kepiting dengan capit bewarna
putih dan kepiting dengan capit bewarna hitam 2. Udang
(ada satu jenis) |
2. |
Kondisi vegetasi habitat Crustacea dan
jenis vegetasi yang ada |
Kondisi habitat selalu tergenang/terendam oleh air.
Habitatnya selalu ditumbuhi tumbuhan berkayu. Jenis vegetasi yang ada adalah mangrove, pohon
sawit, terdapat rawa-rawa beserta semak belukar |
3. |
Kondisi
subtrat tempat Crustacea tinggal (dilihat dari jenis sedimen,
serasah dan genangan air) |
Kondisi subtrat berpasir (jenis sedimen berpasir
putih), dilapisan lumpur (terdapat serasah bahan organic dari kayu-kayu,
pohon-pohon yang sudah mati), adanya genagan air dengan jenis pasir dan
lumpur hitam serta ada bebatuan. |
4. |
Bentuk liang tempat Crustacea tinggal
(gambar) |
|
Tabel 2. Hasil
Pengamatan Morfologi dan Tingkah Laku Crustacea
No |
Pengamatan |
Keterangan |
1. |
Pergerakan Kaki yang digunakan
untuk bergerak Arah pergerakan Crustacea |
Kaki yang digunakan untuk bergerak yaitu kaki
jalan yang jumlahnya ada 6 (3 pasang). Arah pergerakan dari kepiting yaitu kesamping
(kearah kanan dan kiri). |
2. |
Reaksi Crustacea ketika mendengarkan
langkah kaki Arah lari dan tempat persembunyian krustasea |
Reaksi ketika kepiting mendengarkan langkah kaki
mereka akan lari mendekati liang, dan jika kita langkahkan lagi semakin
mendekat maka krustasea akan masuk keliang untuk bersembunyi. Arah berlari
(kesamping) Crustacea mendekati liang dan kemudian bersembunyi diliang
tersebut. |
3. |
Cara mendapatkan makanan Cara memakan makanan tersebut |
Cara mendapatkan makanan yaitu mereka akan keluar
dari liang dan berkeliling disekitar liang tersebut untuk mencari makan,
setelah didapat maka diambil dengan menggunakan capit/chela. Makanan yang dimakannya adalah guguran daun-daun
serasah mangrove, terutama mereka cabik-cabik dengan menggunakan celiped
sampai halus baru dimakan. |
1. Struktur
Tubuh
Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian,
yaitu kepala dada yang menyatu (sefalotoraks) dan perut atau badan belakang
(abdomen). Bagian sefalotoraks dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapas
dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang
kaki jalan. Selain itu, di sefalotoraks juga terdapat sepasang antena, rahang
atas, dan rahang bawah. Sementara pada bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki
renang dan di bagian ujungnya terdapat ekor. Pada udang betina, kaki di bagian
abdomen juga berfungsi untuk menyimpan telurnya. Tubuh Crustacea bersegmen
(beruas). Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:
·
2
pasang antena
·
1
pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya
·
1
pasang maksilla
·
1
pasang maksilliped
Maksilla dan maksiliped berfungsi untuk
menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut. Alat gerak berupa kaki (satu
pasang setiap ruas pada abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau
menempel di dasar perairan.
2. Sistem
Gerak
Crustacea menggunakan kaki – kakinya untuk
bergerak. Terdiri dari lima pasang kaki yang masing – masing untuk sepasang
kaki paling depan dan paling besar di gunakan untuk mencapit sesuatu, empat
kaki sesudahnya di gunakan untuk berjalan dan juga memiliki lima pasang kaki di
bagian belakang yang fungsinya untuk berenang (kaki renang). Serta ia juga
menggunakan ekornya untuk bergerak.
3. Sistem
Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Crustacea disebut
peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa melalui pembuluh darah.
Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosianin yang daya ikatnya
terhadap O2 (oksigen) rendah.
4. Sistem Pencernaan
Crustacea memiliki system pecernaan yang
sempurna, karena di tubuhnya sudah ada mulut dan anus.. Alat pencernaan berupa
mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung,
usus dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar
pencernaan atau hati yang terletak di kepala – dada di kedua sisi abdomen.
5. Sistem Pernafasan
Pada umumnya Crustacea bernafas dengan
insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh
permukaan tubuhnya. O2 masuk dari air ke pembuluh insang, sedangkan CO2
berdifusi dengan arah berlawanan. O2ini akan diedarkan ke seluruh tumbuh tanpa
melalui pembuluh darah..
6. Sistem
Ekresi
Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan
kecil dan tumbuhan. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang
melalui alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala
7. Alat Indra dan Saraf
Sistem saraf Crustacea disebut sebagai sistem
saraf tangga tali, dimana ganglion kepala (otak) terhubung dengan antena (indra
peraba), mata (indra penglihatan), dan statosista (indra keseimbangan).
8. Alat
Reproduksi
Hewan ini bersifat hemaprodit. Alat
reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberapa Crustacea rendah. Alat
kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin
jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal
(di luar tubuh).
VII.
Kesimpulan
Crustacea disebut juga hewan bercangkang.
Crustacea telah dikenal kurang lebih 26.000 jenis. Jenis crustacea yang paling
umum adalah udang dan kepiting. Habitatnya sebagian besar di air tawar dan air
laut, hanya sedikit yang hidup di darat.Tubuh Crustacea terdiri atas dua
bagian, yaitu kepala dada yang menyatu (sefalotoraks) dan perut atau badan
belakang (abdomen). Crustacea menggunakan kaki – kakinya untuk bergerak. Hewan
ini bersifat hemaprodit. Sistem saraf Crustacea disebut sebagai sistem saraf
tangga tali. Makanan Crustacea berupa
bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan
VIII. Daftar
Pustaka
Anonim, 2017, http://aznlubis.blogspot.com/2017/03/laporan-praktikum-crustaceae.html. Diakses 15 Januari 2021 pukul 11.15
Anonim, 2015,
http://shareandcare123.blogspot.com/2015/08/makalah-crustacea.html. Diakses 15 Januari 2021 pukul 11.17
Anonim, 2017, http://biologi-hayati.blogspot.com/2017/02/fhilum-Crustaceae.html.
Diakses 15 Januari 2021
Google Classrom Taksonomi Hewan Rendah