Laporan Praktikum FILUM MOLLUSCA

 


LABORATORIUM BIOLOGI

 

LAPORAN PRAKTIKUM VIII

 

Judul Percobaan :

FILUM MOLLUSCA (HEWAN BERTUBUH LUNAK)

 

Disusun Oleh :

                                                Nama                           : Hotmida Sinaga

                                                NPM                           : 1901100014

                                                Tanggal Pelaksanaan   : 10 Desember 2020

 

logo uhkbpnpppp.jpg

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANGSIANTAR

T.A.2020/2021

 

I.                  Judul Percobaan            : Filum mollusca

II.                Tujuan Percobaan                   : Untuk mengamati jenis mollusca pada

   preparat awetan

III.           Tinjauan Teoritis            :

            Moluska (filum Mollusca, dar ibahasa Latin: molluscus = lunak) merupakan hewan triploblastik selomatayang bertubuh lunak. Ke dalamnya termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti berbagai jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya. Pada saat ini, diperkirakan terdapat 75 ribu jenis, dengan ditambah 35 ribu jenis yang dalam bentuk posil. Molluska hidup di air laut, air tawar, payau, dan darat. Habitat Mollusca dapat berada di palung benua laut sampai pegunungan yang tinggi, dan bahkan dapat ditemukan dengan mudah di sekitar rumah kita. Molluska dipelajari pada cabang zoologi yang disebut dengan malakologi (malacology).


1. Reproduksi Mollusca

Mollusca merupakan hewan hermaprodit, yakni mempunyai alat kelamin jantan dan betina dalam satu individu (berumah satu), tetapi ada juga yang alat kelaminnya terpisah (berumah dua). Oleh karena itu, cara reproduksinya dengan cara fertilisasi internal.

2. Peranan Mollusca

Mollusca sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, banyak jenis mollusca dipakai dalam berbagai hal. Macam-macam kegunaan mollusca yaitu sebagai berikut :

·         Sebagai bahan makanan (cumi-cumi, sotong, kerang)

·         Sebagai perhiasan (kerang dan tiram)

·         Serbuk cangkang kerang laut berpotensi sebagai obat maag

3. Struktur Tubuh Mollusca

Tubuh Mollusca mempunyai 3 truktur utama antara lain sebagai berikut.

·         Kaki, merupakan penjuluran bagian tubuh yang terdiri dari otot-otot. Kaki Mollusca ini berfungsi untuk bergerak, merayap, atau menggali. Sebagian jenis Mollusca kaki digantikan dengan tentakel yang fungsinya dalam menangkap mangsa.

·         Massa Viseral, yaitu bagian tubuh yang lunak tempat terdapatnya organ-organ tubuh. Massa yang dselubungi oleh jaringan tebal yang disebut dengan mantel.

·         Mantel,merupakan bagian yang menyelubungi dan melindungi massa viseral. Pada mantel terdapat rongga cairan yang merupakan tempat lubang insang, anus dan cairan hasil ekskresi. Mantel bisa mensekresikan komponen yang membentuk cangkang.

4. Ciri-Ciri Mollusca

·         Mempunyai ukuran dan tubuh yang bervariasi

·         Mempunyai lunak dan tidak beruas-ruas

·         Merupakan tripoblastik selomata

·         Merupakan hewan invertebrata (tidak mempunyai tulang belakang)

·         Hidup di air dan didarat

·         Mempunyai cincin syarat yang merupakan sistem syaraf

·         Organ ekskresi berupa nefridia

·         Mempunyai radula (lidah bergigi)

·         Bersifat hewan heterotrof

·         Berkembangbiak secara seksual

·         Mollusca memiliki struktur tubuh yang simetri bilateral

·         Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mineral

·         Merupakan hewan hermafrodit yaitu mempunyai 2 kelamin (jantan dan betina) dalam satu tubuh.

·         Tubuhnya terdiri atas kaki muskular, dengan kepala yang berkembang beragam menurut kelasnya. Kaki yang beradapatasi untuk bertahan di substrat, menggali dan membor substrat, berang atau melakukan pergerakan.

 

 

5. Contoh Hewan Mollusca

·         tiram batu ( Aemaea sp )

·         kerang ( Anadara sp),

·         kerang hijau ( Mytilus viridis),

·         sotong ( epia sp ),

6. Sistem Organ Mollusca

1. Sistem Peredaran Darah Mollusca

Sistem peredaran darah Mollusca ialah sebuah sistem peredaran darah terbuka, kecuali pada kelas cephalopoda. Arti sistem peredaran darah terbuka yaitu darah mengalir dari rongga terbuka pada tubuh dan tidak ada arteri atau vena utamanya yang bisa meningkatkan tekanan darah, sehingga tekanan darahnya lambat dan juga organ tergenang oleh darah.

2. Sistem Pencernaan Mollusca

Sistem pencernaan Mollusca terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus dan anus. Pada jenis Mollusca tertentu, dibagian mulutnya terdapat organ seperti rahang dan lidah yang bergerigi yang bisa bergerak ke depan dan belakang.

3. Sistem Saraf Mollusca

Sistem saraf Mollusca terdiri dari cincin saraf yang mengelilingi esofagus dan serabut saraf lainnya dengan menyebar dari cincin tersebut untuk mempersarafi berbagai organ.

4. Sistem Ekskresi Mollusca
            Sistem ekskresi Mollusca yaitu berupa Nefridia yang berperan mirip dengan ginjal, Nefridia juga mengeluarkan sisa metabolisme dalam bentuk cairan.

5. Sistem Respirasi Mollusca
            Sistem respirasi Mollusca ini berbeda-beda, Bila hewan yang hidup di air maka yang berperan yaitu insang, sedangkan yang hidup di darat melalui paru-paru namun juga bisa terjadi melalui pertukaran udara dengan memakai terdapat di mantel, sistem ini berfungsi mirip dengan paru-paru.

 

IV.           Alat dan Bahan

1.      Sediaan preparat awetan

2.      Mikroskop

3.      Kaca benda

4.      Kaca penutup

 

V.               Prosedur Kerja

Pengamatan Kelas Amphineura

1.      Pengamatan morfologi luar tubuh dengan menggunakan lup atau mikroskop binokuler, perhatikan bagian dorsal dan ventral tubuh chiton.

2.      Gambarlah pada lembar kerja yang tersedia hasil pengamatanmu!

 

Pengamatan Kelas Scapophoda

1.      Pengamatan morfologi luar tubuh dengan menggunakan lup atau mikroskop binokuler perhatikan bagian anterior, posterior, dorsal, dan ventral tubuh Dentalium.

2.      Pengamatan struktur anatomis tubuh.

3.      Gambarlah pada lembar kerja yang tersedia hasil pengamatanmu!

 

Pengamatan Kelas Gastropoda

1.      Pengamatan morfologi luar tubuh, Letakkan bekicot (Achatia fulica) di atas sepotong kacang. Perhatikan cangkangnya. Ke arah mana belitan cangknagnya, apakah berlawanan atau searah jarum jam? Biarkan hewan bergerak dan perhatikan gerakannya!

2.      Gambar tubuh hewan dan bagian-bagiannya sesuai dengan hasil pengamatanmu pada lembar kerja yang tersedia!

3.      Pengamatan struktur anatomis tubuh.

 

Pengamatan Kelas Pelecypoda

1.      Pengamatan morfologi luar tubuh. Dengan menggunakan lup atau mikroskop binokuler amati bagian tubuh hewan kerang.

2.      Pengamatan struktur anatomis tubuh.

 

 

Pengamatan Kelas Cephalopoda

1.      Pengamatan morfologi luar tubuh. Tentukan bagian dorsal, ventral, anterior, dan posterior tubuh cumi-cumi Apa tandanya?

2.      Pengamatan struktur anatomis tubuh. Bedahlah sepanjang garis median mantel tubuh bagian poterior.

 

VI.           Hasil pengamatan dan pembahasan

 

 

 

Tabel 4. Klasifikasi Phylum Mollusca.

 

No.

Klasifikasi

Gambar Observasi

Gambar Referensi

1.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis  : Gastropoda Ordo    : Stylomazophora Familia : Veronicellidae Genus              : Vaginula Species : Vaginula sp.

 

 

Gambar 2.1 Vaginula sp. (Dokumentasi Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 2.2 Vaginula sp. (Roy Anderson,

2003)

2.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo      : Pulmonata Familia : Limacidae Genus    : Limax

Species : Limax maximus

 

 

Gambar 3.1 Limax maximus (Dokumentasi

Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 3.2 Limax maximus. (Roy Anderson,

2003)

3.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo      : Neogastropoda Familia : Muricidae Genus       : Murex

Species : Murex trapa

 

 

Gambar 4.1 Murex trapa (Dokumentasi

Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 4.2 Murex trapa (Gregg Daniel, 2000)


 

No.

Klasifikasi

Gambar Observasi

Gambar Referensi

4.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo      : Nudibranchia Familia : Dorididae Genus    : Doris Species : Doris sp.

 

 

Gambar 5.1 Doris sp. (Dokumentasi

Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 5.2

Doris sp.

(Sully Bachel, 2008)

5.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo    : Littorinimorpha Familia : Naticidae Genus        : Polinices Species : Polinices sp.

 

 

Gambar 6.1 Polinices sp. (Dokumentasi Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 6.2

Polinices sp.

(Eddie Hardy, 2000)

6.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda

Ordo      : Stylommatophora Familia : Achatinidae Genus    : Achatina

Species : Achatina fulica

 

 

Gambar7.1.1 Cangkok Achatina fulica  (Dokumentasi

Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar7.2 Achatina fulica (David Robinson, 2013)


 

No.

Klasifikasi

Gambar Observasi

Gambar Referensi

 

 

 

 

Gambar 7.1.2 Tubuh bagian dalam Acathina fulica (Dokumentasi

Kelompok 1A, 2018)

 

7.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo      : Tonnaidea Familia : Tonnaidae Genus    : Tonna Species : Tonna sp.

 

 

Gambar 8.1 Tonna sp. (Dokumentasi

Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 8.2

Tonna sp.

(Chris Vos, 2000)

8.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo      : Conoidea Familia : Conoidae Genus    : Conus Species : Conus sp.

 

 

Gambar 9.1 Conus sp. (Dokumentasi

Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 9.2 Conus sp. (Giancarlo Paganelli, 2000)


 

No.

Klasifikasi

Gambar Observasi

Gambar Referensi

9.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo      : Trochoidea Familia : Trochidae Genus    : Trochus Species : Trochus sp.

 

 

Gambar 10.1 Trochus sp. (Dokumentasi Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 10.2

Trochus sp.

(P. Wansei, 2000)

10.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo      : Neogastropoda Familia  : Olividae Genus         : Oliva

Species : Oliva sp.

 

 

Gambar 11.1 Oliva sp. (Dokumentasi

Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 11.2 Oliva sp. (Eddie Hardy, 2000)

11.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo      : Trochoidea Familia : Turbinidae Genus    : Turbo Species : Turbo sp.

 

 

Gambar 12.1 Turbo sp. (Dokumentasi

Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 12.2 Turbo sp. (Des Beechey, 2000)


 

No.

Klasifikasi

Gambar Observasi

Gambar Referensi

12.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo      : Neogastropoda Familia : Turitellidae Genus     : Turritella Species : Turritella sp.

 

 

Gambar 13.1 Turritella sp. (Dokumentasi Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 13.2

Turritella sp.

(D. T. Polve, 2000)

13.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis  : Gastropoda Ordo    : Neotaeniglosum Familia : Strombidae Genus     : Lambis

Species : Lambis lambis

 

 

Gambar 14.1 Lambis lambis (Dokumentasi

Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 14.2 Lambis lambis (Guido Poppe, 2000)

14.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo      : Buccinoidea Familia : Busyconidae Genus    : Busycon Species : Busycon sp.

 

 

Gambar 15.1 Busycon sp. (Dokumentasi Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 15.2

Busycon sp.

(Eddie Hardy, 2000)


 

No.

Klasifikasi

Gambar Observasi

Gambar Referensi

15.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo      : Buccinoidea Familia : Fasciolariidae Genus    : Pleuroploca Species : Pleuroploca sp.

 

 

Gambar 16.1 Pleuroploca sp. (Dokumentasi Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 16.2 Pleuroploca sp. (Chris Muller, 2000)

16.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo      : Tonnoidea Familia : Bursidae Genus    : Bursa Species : Bursa sp.

 

 

Gambar 17.1 Bursa sp. (Dokumentasi

Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 17.2 Bursa sp. (D. Berschaurer, 2000)

17.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo      : Muricoidea Familia : Babyloniidae Genus    : Babylonia Species : Babylonia sp.

 

 

Gambar 18.1 Babylonia sp. (Dokumentasi Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 18.2

Babylonia sp

(Ph. Poppe, 2000)


 

No.

Klasifikasi

Gambar Observasi

Gambar Referensi

18.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo      : Cypraeoidea Familia : Cypraeidae Genus    : Cypraea Species : Cypraea tigris

 

 

Gambar 19.1 Cypraea tigris (Dokumentasi Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 19.2 Cypraea tigris (Eddie Hardy, 2000)

19.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Polyplacopora Ordo              : Chitonida Familia : Chaetopleuridae Genus    : Chaetopleura

Species : Chaetopleura sp.

 

 

Gambar 20.1 Chaetopleura sp. (Dokumentasi Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 20.2 Chaetopleura sp. (Bruno Anseeuw, 2004)

20.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Polyplacopora Ordo      : Chitonida Familia : Chitonidae Genus    : Chiton Species : Chiton sp.

 

 

Gambar 21.1 Chiton sp. (Dokumentasi

Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 21.2

Chiton sp

(Litscape Art, 2010)


 

No.

Klasifikasi

Gambar Observasi

Gambar Referensi

21.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Pelecypoda Ordo      : Pectinoida Familia : Pectinidae Genus    : Pecten Species : Pecten sp.

 

 

Gambar 22.1.1 Pecten sp. (Dokumentasi Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 22.1.2 Pecten sp. (Dokumentasi Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 22.2

Pecten sp.

(J. P. Oliveira)

22.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Pelecypoda Ordo      : Arcoida Familia : Arcidae Genus    : Anadara Species : Anadara sp.

 

 

Gambar 23.1 Anadara sp. (Dokumentasi Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 23.2

Anadara sp.

(Jill Leonard, 2008)


 

No.

Klasifikasi

Gambar Observasi

Gambar Referensi

23.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Pelecypoda Ordo      : Unionoida Familia : Unionidae Genus    : Anodonta Species : Anodonta sp.

 

 

Gambar 24.1.1 Anodonta sp. (Dokumentasi Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 24.1.2 Anodonta sp. (Dokumentasi Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 24.2 Anodonta sp. (Delta Biological Team, 2018)

24.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Pelecypoda Ordo      : Veneroida Familia : Tridacnidae Genus    : Tridacna Species : Tridacna sp.

 

 

Gambar 25.1 Tridacna sp. (Dokumentasi Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 25.2

Tridacna sp.

(Keith Berkelhamer, 2015)


 

No.

Klasifikasi

Gambar Observasi

Gambar Referensi

25.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Pelecypoda Ordo      : Veneroida Familia : Cardiidae Genus    : Trachycardium

Species : Tracycardium sp.

 

 

Gambar 26.1 Trachycardium sp. (Dokumentasi Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 26.2 Trachycardium sp. (Jill Leonard, 2008)

26.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Pelecypoda Ordo      : Mytiloida Familia : Mytilidae Genus    : Perna Species : Perna viridis

 

 

Gambar 27.1 Perna viridis (Dokumentasi

Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 27.2 Perna viridis (Linnaeus, 1758)

27.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Chepalopoda Ordo      : Octopoda Familia : Octopoidae Genus    : Octopus Species : Octopus sp.

 

 

Gambar 28.1 Octopus sp. (Dokumentasi Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 28.2

Octopus sp.

(Peter Bryant, 2008)


 

No.

Klasifikasi

Gambar Observasi

Gambar Referensi

28.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Chepalopoda Ordo      : Myopsida Familia : Loliginidae Genus    : Loligo Species : Loligo sp.

 

 

Gambar 29.1.1 Morfologi Loligo sp.

Jantan dan Betina (Dokumentasi Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 29.1.2 Anatomi Loligo sp. Betina (Dokumentasi Kelompok 5A, 2018)

 

 

Gambar 29.1.3 Anatomi Loligo sp. Jantan (Dokumentasi

Kelompok 5A, 2018)

 

 

Gambar 29.2 Morfologi Loligo sp.

(Tom Kiendinst, 2012)


 

No.

Klasifikasi

Gambar Observasi

Gambar Referensi

29.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Chepalopoda Ordo      : Nautilida Familia : Nautilidae Genus    : Nautilus Species : Nautilus sp.

 

 

Gambar 30.1 Nautilus sp. (Dokumentasi

Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 30.2

Nautilus sp.

(Carl Vernon, 2012)

30.

Regnum : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Chepalopoda Ordo      : Sepiida Familia : Sepiidae Genus    : Sepia Species : Sepia sp.

 

 

Gambar 31.1 Sepia sp. (Dokumentasi

Kelompok 1A, 2018)

 

 

Gambar 31.2

Sepia sp. (Simon Thorrold,

2012)

 

 

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap awetan basah, awetan kering, dan spesimen. Dapat disimpulkan bahwa ada banyak sekali hewan Mollusca. Hewan-hewan yang kami amati digolongkan kepada empat kelas berdasarkan pada letak dan bentuk atau tipe kakinya yaitu :

1.        Classis Gastropoda

a.        Vaginula sp.

Hewan ini merupakan salah satu Gastropoda yang tidak memiliki cangkang atau cangkok pada bagian dorsal tubuhnya. Karena itu hewan ini disebut sebagai siput telanjang. Struktur tubuhnya sama seperti pada Gastropoda umumnya yaitu memiliki tubuh yang


berlendir dengan mulut terletak di anterior dan kaki merupakan bagian yang menonjol pada tubuhnya dengan memiliki kelenjar berlendir untuk memudahkan pergerakan. Tubuh simetri bilateral, bentuknya bulat pipih, dan memiliki mantel. Kakinya terletak pada bagian perutnya atau perut berfungsi sebagai kaki, serta bernapas dengan insang.

b.        Limax maximus

Hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat memanjang, mempunyai mantel, dan bernapas dengan insang. Sebagian besar hidup di laut dan di air tawar. Bernapas dengan insang, kepala dilengkapi dengan satu atau dua pasang tentakel, sepasang di antaranya mempunyai mata, rongga mantel terletak di interior, organ reproduksi hermaprodit atau berumah satu. Kebanyakan hidup teresterial.

c.        Murex trapa

Hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat spiral dengan duri, mempunyai mantel, bernapas dengan insang, mempunyai cangkok yang berwarna putih kecoklatan, arah putar cangkok ke kiri. Cangkangnya berbentuk agak bulat panjang dan bagian belakangnya runcing, memiliki tanduk pada cangkangnya dan mempunyai duri-duri yang panjang. Sistem ekskresi ginjal, pencernaan makanan holozoik atau saprozoik. Alat pencernaan sudah lengkap dari mulai mulut sampai anus. Peredaran darahnya terbuka. Hewan ini hidup di daerah pasang surut beriklim tropis, pada batu karang yang bertemperatur panas, laut lepas pantai, laut dangkal dan laut yang berlumpur.

d.        Doris sp.

Doris merupakan genus dari siput. Hewan ini merupakan  siput laut. Genus ini memiliki banyak spesies yang tersebar. Memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat, mempunyai mantel, bernapas dengan insang, mempunyai cangkok yang berwarna putih kecoklatan, arah putar cangkoknya ke kiri.


e.        Polinices sp.

Polinices sp. sering terlihat pada malam hari di daerah pesisir pantai. Siput bulan pada genus Polinices memiliki operculum yang tipis terbuat dari bahan seperti tanduk biasanya berwarna kekuningan. Siput ini berukuran sekitar 2 cm. namun, ketika keluar dari cangkangnya, ukuran badan dari Polinices sp. lebih besar dibandingkan dengan cangkangnya. Tubuh membentuk benutk baji yang membantu gerakan siput di bawah pasir. Bagian depan kaki digunakan seperti bajak,. Bagian kaki menutupi kepala sebagai perisai pelindung, dimana tentakel dan siphon keluar dari perisai ini. Mantel (bagian tubuhnya) membentang dalam dua tutup di atas cangkang dikedua sisinya. Hewan ini memangsa bivalvia atau hewan dikelas gastropoda lainnya.

f.         Achatina fulica

Pada kepalanya memiliki dua tentakel dan berpasangan dengan ukuran yang pendek dan berada di anterior yang memiliki saraf pembau serta sepasang kedua yang berukuran lebih panjang memiliki mata. Letak mulut pada. berada di bagian anterior kepala, di ventral tentakel. Tepat dibawah mulut terdapat lubang yang berhubungan dengan kelenjar mukosa kaki (pedal). Kaki lebar dan pipih dan terdiri atas otot. Kaki merupakan organ yang berfungsi untuk bergerak (lokomosi) dan mengandung selaput mukosa yang menghasilkan lendir untuk membantu selama bergerak. Kaki dan kepala dapat ditarik kedalam cangkang.

g.        Tonna sp.

Hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat, mempunyai mantel, bernapas dengan insang, mempunyai cangkok yang berwarna putih, arah putar cangkok ke kiri. Siput ini dikenal dengan siput laut besar karena memiliki ukuran yang cukup besar dengan bentuk cangkok seperti sirip pada ikan pada salah satu bagian cangkok nya dan memiliki kelenjar lendir untuk bergerak pada kakinya.


h.        Conus sp.

Conus umumnya memiliki cangkang yang ditutupi oleh lapisan berupa jaringan tipis disebut periostracum. memiliki berbagai macam pola cangkang dan warna yang menarik. Determinasi Conus umumnya didasarkan pada morfologi dan warna pada cangkangnya, bisa juga dilakukan dengan mengamati organ yang disebut radula. Bentuk dan struktur dari radula seringkali unik pada tiap-tiap spesies dan struktur ini umum digunakan sebagai sumber data dalam pengamatan mengenai sistematik Mollusca. Kaki terletak di  sepanjang ventral tubuhnya dan berlendir seperti pada gastropoda umumnya.

i.         Trochus sp.

Merupakan kerang berukuran besar, cangkngnya berbentuk kerucut dengan 10 sampai 12 buah ulir (suture). Perputaran seluk (whorl) berbentuk spiral yang jelas. Beberapa seluk permulaan memiliki tonjolan-tonjolan kecil. Seluk akhir (body whorl) berbentuk lingkaran yang cembung dan membesar. Kolumellanya tipis yang ujungnya memiliki tonjolan seperti gigi. Cangkngnya berwarna dasar krem keputihan dengan corak bergaris merah lembayung, sementara dasar cangkangnya berbintik merah muda. di bagian kepalanya terdapat sepasang tentakel, sepasang bintik mata dan sebuah tonjolan yang disebut “proboscis” pendek dan tidak aktif digerakkan. Mulutnya terletak di bagain ujung kepala dengan dua buah bibir lateral. Didalam rongga mulutnya terdapat banyak gigi radula mulai dari bagian atas hingga bagian bawah mulut dan berakhir di bagian depan mulut dekat bibir. Antara mulut dan cangkang terdapat juntaian dari bagian mantel berbentuk cerobong.

j.         Oliva sp

Hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat memanjang, mempunyai mantel, bernapas dengan insang, mempunyai cangkok yang berwarna putih, arah putar cangkok ke kiri. Oliva memiliki cangkang yang permukaannya licin dan mengkilap.


Spesies ini biasanya hidup di laut..

k.        Turbo sp.

Hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat spiral, mempunyai mantel, bernapas dengan insang, mempunyai cangkok yang berwarna putih coklat, arah putar cangkok ke kiri jumlah keeping nya hanya satu, termasuk classis Gastropoda.

l.         Turritella sp.

Memiliki bentuk tubuh Turreted (meninggi) dan menyudut pada kamarnya. Ia adalah siput laut berukuran sedang dan

memiliki operculum, yang termasuk ke dalam Gastropoda laut dan termasuk kedalam familia turritellidae. Spesies ini memiliki cangkang dengan alur melingkar, dimana secara keseluruhan pada dasarnya memiliki bentuk dari suatu kerucut yang memanjang.

m.      Lambis lambis

Memiliki panjang cangkang yang bisa mencapai 29 cm, rata-rata 18 cm. memiliki cangkang yang besar, kuat, dan berat. Pada bagian mulut terluarnya terbentuk 6 digitalis (seperti jari) yang tipis. Warna cangkangnya bervariasi mulai dari putih atau cream (bagian luar) dan sering terdapat bercak coklat, ungu, atau hitam. Bagian dalamnya berwarna pink, oreange, atau ungu.

n.        Busycon sp.

Tubuh bilateral simetris dan berbentuk bulat kerucut, memiliki mantel, dan bernapas menggunakan insang. Jumlah cangkoknya satu, berwarna putih , dan arah putar cangkok ke kiri

o.        Pleuroplacna sp.

Hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat, mempunyai mantel, bernapas dengan insang, mempunyai cangkok yang berwarna putih, arah putar cangkok ke kiri. Spesies ini hidup di zona benthos.

p.        Bursa sp.

Bentuk cangkang seperti terompet namun lebih kecil. Dengan tonjolan-tonjolan yang berwarna kemerahan yang mengelilingi


sepanjang lingkar cangkangnya. Tonjolan ini terlihat memiliki ukuran yang berbeda-beda sampai pada apeks nya. Memiliki kaki seperti pada gastropoda umumnya yaitu pada bagian ventral tubuhnya terdapat tonjolan yang memiliki kelenjar lendir untuk memudahkan dalam pergerakan. Arah lingkar cangkang nya ke arah kiri. Dengan warna aperture cangkang nya berwarna kehitaman dan terlihat lebih gelap dibanding warna karangannya.

q.        Babylonia sp.

Memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat, mempunyai mantel, bernapas dengan insang, mempunyai cangkok yang berwarna putih kecoklatan. Hewan ini merupakan siput laut dengan cangkang berukuran kecil. Hewan ini sangat tersebar luas dan mudah ditemukan di seluruh dunia.

r.        Cypraea tigris

Cypraea tigris banyak ditemukan di daerah tropis Pasifik, dan Samudra Hindia. Hewan ini hidup di bawah batu dan di bagian dasar karang. Selain itu, hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat, mempunyai mantel, bernapas dengan insang, mempunyai cangkok yang berwarna putih dan berbintik-bintik.

2.        Classis Polyplacophora

a.        Chaetopleura sp.

Hewan ini termasuk classis Polyplacophora. Pada bagian ventroanterior tubuh hewan ini terdapat kepala berukuran kecil, tidak memiliki mata dan tentakel. Daerah di sekeliling mantel disebut gelang (girdle) yang ditutupi oleh kutikula tipis dengan  permukaannya yang bersifat halus, bersisik atau dengan spikula yang terbuat dari zat kapur. Di posterior kepala terdapat kaki berotot yang pipih dan luas untuk memudahkan melekat pada substrat dan untuk bergerak..Alat respirasi berupa insang bipectinate (ktenidia) yang terletak di dalam lekuk mantel. Fertilisasi terjadi di lingkungan eksternal atau di dalam rongga mantel hewan betina. Telur yang telah


dibuahi berkembang menjadi larva trokofor dan tidak memiliki fase larva veliger.

b.        Chiton sp.

Ia memiliki struktur yang sesuai dengan kebiasaan melekat pada batu karang dan cangkang mirip hewan lainnya. Hewan ini jika disentuh akan melekat erat pada batu karangKaki chiton terletak di permukaan ventral tubuh dan berfungsi untuk melekat juga untuk bergerak. Gerak merayap chiton sangat lamban dan disebabkan oleh gerakan gelombang otot kaki seperti gerakan yang dimiliki keong. Bagian yang digunakan untuk melekat pada substrat adalah kaki dan gelang. Pada dasarnya kaki bertanggung jawab untuk melekat, namun pada saat seekor chiton diganggu maka gelang berperanan juga sebagai pelekat. Hal inilah yang menyebabkan pelekatan chiton terhadap substratnya begitu erat.

3.        Classis Pelecypoda

a.        Pecten sp.

Hidup di laut lepas pantai Mediteran, Canary Island, cangkangnya bisa mencapai ukuran 12 cm. Memiliki garis konsentris dan garis pertumbuhan. Bergerak menggunakan kaki kapak, cangkok dari bivalve.

b.        Anadara sp.

Ia hidup pada dasar perairan dan mempunyai ciri khas yaitu ia ditutupi oleh 2 cangkang yang bisa dibuka-tutup karena memiliki persendian berupa engsel elastis penghubung penutupnya. Puncak cangkangnya terdiri dari umbo yang tersusun dari kapur dan terdiri dari 3 lapisan yaitu periostrakum, prismatic, dan nakreas. Umbo juga sebagai bagian paling tua yang bisa membesar dan menonjol, kakinya berbentuk seperti kapak yang berfungsi untuk merayap dan menggali lumpur atau pasir.

c.        Anodonta sp.

Hewan ini dapat ditemukan di lumpur , pasir, didanau. Pada bagian luar nampak cangkang sebagai pelindung tubuh yang dihubungkan


oleh ensel yang bersifat elastis sehingga cangkang memungkinkan untuk membuka dan diantara rongga antar mantel dan tubuh terdapat kaki. Didalam rongga terdapat mantel dan dua insang alarviseral dengan sistem sirkulasinya terdiri atas jantung , saluran darah dan rongga sinus dan alat indaranya tidak berkembang dengan baik. Dan biasanya menguburkan diri didalam pasir dan pada waktu tertntu dapat berpindah tempat.

d.        Tridacna sp.

Tridacna atau dikenal dengan kerang raksasa merupakan kerang terbesar di dunia. Hewan ini memiliki bentuk tubuh simetri bilateral dan bentuk tubuhnya bergelombang, mempunyai rongga mantel. Hewan ini bernafas dengan lembaran insang, mempuyai cangkok yang berwarna coklat. Tridacna sp. dapat ditemukan di terumbu karang samudra Indian, Pasifik Selatan dan bagian dari Afrika Selatan, dan hidup di kedalaman 20 m di bawah permukaan laut.

e.        Trachycardium sp.

Hewan ini memiliki bentuk tubuh simetri bilateral dan bentuk tubuhnya bulat melebar dan ada juga yang bergelombang, mempunyai rongga mantel. Hewan ini bernafas dengan lembaran insang, mempuyai cangkok yang berwarna putih atau putih kecoklatan. Tekstur cangkang bagian luar kasar dan bagian dalam halus. Habitatnya di perairan laut, hidup dengan membenamkan diri di dalam pasir atau lumpur di laut. Secara morfologi memiliki cangkang luar yang keras karena tersusun dari kalsium karbonat dan umumnya berwarna putih dengan berkas coklat. Struktur permukaan cangkangnya kasar karena garis pertumbuhan pada cangkangnya membentuk garis-garis yang timbul. Memiliki umbo pada bagian dorsal. Mempunyai kaki yang pipih dan menyerupai kapak.

f.         Perna viridis

Perna viridis hewan ini memiliki bentuk tubuh simetri bilateral. Bentuk tubuhnya bulat melebar, mempunyai rongga mantel. Hewan ini bernafas dengan insang, mempuyai cangkok yang berwarna putih.


Hidup di dasar perairan laut tersebar di Indo-Pasifik. Perna viridis

digunakan sebagai bahan makanan oleh manusia.

4.        Classis Chephalopoda

a.        Octopus sp.

Ia memiliki delapan lengan dan bertubuh lunak. Setiap lengan memiliki dua baris alat hisap. Jika kehilangan lengan, maka dia dapat menumbuhkan kembali lengan lain. Octopus sp. memiliki mata di setiap sisi kepalanya dan memiliki penglihatan yang sangat baik. Octopus sp. tinggal di sarang-sarang, ruang di bawah batu, celah- celah di dasar laut, atau mereka menggali lubang di bawah batu besar. Untuk menghindari predator, Octopus sp. dapat menyemprotkan tinta hitamnya, untuk melarikan diri. Selain itu, cara berenang Octopus sp. dengan memuntahkan air dari tubuhnya. Octopus sp. hidup soliter di dasar laut. Hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya lonjong, dan bernafas dengan insang.

b.        Loligo sp.

Hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuh panjang, lonjong dan bagian belakang meruncing. Terdiri atas kepala, leher dan badan. Kepala memiliki dua mata besar, tidak berkelopak, leher pendek dan badan berbentuk tabung mempunyai sirip di setiap sisinya. Pada kepala terdapat 8 tentakel dan 2 lengan panjang yang ujungnya terdapat batil isap. Mantel berwarna putih dengan bintik- bintik merah ungu sampai kehitaman dan diselubungi selaput tipis berlendir. Alat pencernaan terdiri atas mulut, esofagus, lambung, usus, rektum dan anus. Sistem pencernaan dilengkapi kelenjar pencernaan yaitu kelenjar ludah, hati, dan pankreas. Hewan ini bernafas dengan insang yang terdapat di rongga mantel. Adapun Ekskresi dilakukan dengan ginjal berupa nefridium. Habitatnya yaitu di laut.

c.        Nautilus sp.

Hewan ini memilii simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat.


Nautilus merupakan satu-satunya spesies anggota  classis Cephalopoda yang memiliki cangkang. Dapat ditemukan di kawasan samudra Indo-Pasifik. Mempunyai cangkang berbentuk spiral yang sangat halus, berwarna putih kecoklatan. Pada celah cangkangnya hewan ini memiliki banyak tentakel, memiliki penglihatan yang buruk karena tidak mempunyai kornea maupun lensa. Karena penglihatannya buruk maka hewan ini lebih mengandalkan indera penciumannya untuk mencari mangsa.

d.        Sepia sp

Sepia sp. atau sotong. Spesies ini mempunyai cangkang yang terletak di dalam mantel, cangkang berbentuk oval, berwarna putih, terbuat dari kapur dan agak keras daripada cangkang cumi-cumi. Tubuhnya bulat memendek seperti kantung, terdapat selaput tipis pada permukaan mantelnya, berwarna merah kegelapan. Kepala dilengkapi dengan 8 tentakel dan 2 lenganpanjang. Lengan dan tentakel panjangnya sama-sama dilengkapi dengan bintil isap. Memiliki simetri tubuh bilateral. Hewan ini bernafas dengan insang.

 

5.        Classis scaphopoda

Scaphopoda adalah kelompok yang memiliki cangkang berbentuk tajam seperti taring atau terompet. Tubuhnya memanjang dorsoventral, kepala rudimenter atau menyusut, kaki lancip berguna untuk menggali lumpur. Jenis kelaminnya bersifat diesis, mengalami bentuk larva trokofor. Didekat mulut terdapat semacam tentakel untuk alat peraba yang berfungsi menangkap mikroflora dan mikrofauna (plankton).

Scaphopoda bernafas dengan menggunakan rongga mantel dan tidak memiliki insang. Habitatnya pada daerah yang berlumpur atau berpasir, dan hidup dengan menanamkan diri pada daerah tersebut. Pada ujung cangkangnya terdapat lubang yang berfungsi untuk menyesuaikan diri dengan habitatnya. Scaphopoda memiliki kaki kecil yang berfungsi untuk bergerak, pada kepalanya terdapat beberapa tentakel dan tidak mempunyai insang.


VII.        Kesimpulan dan Saran

1.      Keanekaragaman hewan-hewan yang telah diamati dalam filum Mollusca diantaranya ada, Octopus sp., Loligo sp., Sepia sp., Nautilus sp., Vaginula sp., Limax maximus, Murex trapa, Doris sp., Polinices sp., Acathina fulica, Tonna sp., Conus sp., Trochus sp., Oliva sp., Turbo sp., Turritella sp., Lambis lambis, Busycon sp., Pleuroplacna sp., Bursa sp., Chaetopleura sp., Chinton sp., Pecten sp., Anadara sp., Tridacna sp., Anodonta sp., Trachycardium sp., Babylonia sp., Cypraea sp., Perna viridis.

2.      Hewan-hewan Mollusca termasuk hewan multiseluler, hidup di laut, air tawar, dan darat, memiliki bentuk tbuh simetri bilateral, bertubuh lunak, triploblastik. Sebagian besar spesiesnya memiliki cangkang atau cangkok yang terbuat dari zat kapur, mantel, dan rongga mantel.

3.      Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa hewan-hewan dalam filum Mollusca terbagi kedalam empat kelas yaitu, Chepalopoda dengan hewannya Octopus sp., Loligo sp., Nautilus sp., dan Sepia sp. , kelas Gastropoda dengan hewannya Vaginula sp., Limax maximus, Murex trapa, dan lainnya, kelas Polyplacopora dengan hewannya Chaetopleura sp., dan Chiton sp., Kelas Bivalvia atau Palecypoda dengan hewannya Pecten sp., Anadana sp., Anodonta sp., Tridacna sp., Trachycardium sp., dan Perna viridis.

4.      Kelas yang pertama yaitu Cephalopoda yang umumnya tidak memiliki cangkok kecuali pada Nautilus sp. Anggota geraknya berada di daerah kepala. Pada kelas Gastropoda hewan-hewannya memiliki cangkok kecuali pada Limax yang beraneka ragam ukuran dan warnanya, bagian yang dianggap kaki adalah bagian yang paling menonjol pada tubuhnya. kelas Polyplacophora hewannya memiliki keeping atau lempeng dari zat kapur yang pada bagian dorsa tubuhnya berjumlah delapan dan kakiya berada pada daerah sepanjang bagian ventral tubuh, dan kelas Bivalvia atau Pelecypoda yang memiliki sepasang cangkok yang disatukan oleh otot sehingga membentuk tonjolan yang disebut umbo, letaknya kearah.

 

 

 

 

VIII.    Jawaban Pertanyaan dan TugaS

 

1.        Tabulasikan ciri-ciri khusus dari lima kelas anggota filum Mollusca tentang kerangka, organ respirasi, jenis makanan, organ reseptor, dan habitat!

Jawab :

·         Gastropoda

1.      Punya rumah berbentuk spesial dan kaki untuk merayap.

2.      Bentuk kepala jelas.

3.      Memiliki tentakel dan mata.

4.      Terdapat redula (pita bergigi) di ruang bukal (pipi)

5.      Alat respirasi Gastropoda berupa insang bagi yang hidup di air dan paru - paru pulmonum bagi yang hidup di darat.

6.      Pemakan tunas tumbuh-tumbuhan dan pemburu mangsa

7.      Banyak ditemukan di ekosistem sungai

 

 

·         Polyplacophora

1.      Bentuk tubuhnya bulat telur, pipih, dan simetris bilateral.

2.      Mulut tidak berkembang baik dan terletak di bagian kepala (anterior), sedangkan anus terletak di posterior.

3.      Hewan ini tidak memiliki tentakel dan mata.

 

·         Pelecypoda

1.      Memiliki tubuh yang dimana berbentuk simetris bilateral.

2.       Terdapat eksoskleleton yang dimaan terbentuk atas dua macam valvae.

3.      Memiliki sebuah kepala rudi menter.

4.      Tidak memiliki sebuah tentakel.

5.      Memiliki sebuah bentuk kaki yang dimana pipih dan terlihat seperti kapak.

 

·         Chephalopoda

1.      Tidak memiliki cangkang, kalaupun ada telah mereduksi dan terdapat di dalam tubuh.

2.      Mereka hanya memiliki sepasang insang dan sepasang ginjal.

3.      Memiliki 8-10 jerait yang telah dilengkapi alat penghisap.

4.      Mempunyai mantel.

 

·         scaphopoda

1.       Tubuh ramping, memanjang dorsoventral, diselubungi oleh mantel.

2.       Panjang tubuhnya biasanya 2,5-5 cm.

3.       Ada yang hanya 4 mm, tapi ada pula yang panjangnya 25 cm.

4.       Memiliki cangkang Cangkangnya terbuka pada kedua ujungnya, berbentuk silinder, dan biasanya berwarna putih/kekuningan.

 

2.        Bagaimana gastropoda beradaptasi dengan lingkungan kering? J

Jawab :

Cara siput/gastropoda beradaptasi adalah:

1. Memiliki cangkang dibagian belakang, berfungsi untuk melindungi diri.

2. Tubuhnya berlendir yang berfungsi untuk menjaga kelembaban tubuh

3. Memiliki sepasang tentakel di bagian kepala sebagai indera penglihat dan peraba

4. Memiliki paru paru (pada siput darat) dan insang (pada siput air) untuk bernafas

 

3.        Jelaskan proses fertilisasi pada Pelecypoda!

Jawab :

Fertilisasi biasanya terjadi secara eksternal, dan telur yang berembrio akan menetas menjadi larva trokofor, yang kemudian berkembang menjadi larva veliger. Nantinya larva ini akan bermetamorfosis menjadi hewan dewasa. Pada kijing air tawar (misalnya ordo Unionoida), pembuahan terjadi secara internal.

4.        Bagaimana mekanisme gerak maju dan mundur pada cumi-cumi?

Jawab :

Mekanisme gerakan maju ke depan menggunakan sirip dan tentakelnya. Jika ia ingin bergerak ke belakang, sifon akan menyemburkan air ke arah depan, sehingga tubuhnya bertolak ke belakang. 

 

 

 

IX.           Daftar Pustaka

Hadi, Abdul. (2015). Pengertian, Ciri dan Klasifikasi Mollusca. [online]. Diakses dari:http://www.softilmu.com/2015/06/Pengertian-Ciri-Struktur- Klasifikasi-Mollusca-Adalah.html?m=1

Hisam, Sam. (2016). Penjelasan Ciri, Klasifikasi Dan Peranan Mollusca Beserta ContohnyaLengkap.        [online].            Diakses            dari      : http://www.dosenpendidikan.com/penjelasan-ciri-klasifikasi-dan-peranan- mollusca-beserta-contohnya-lengkap/

Kastawi Y, dkk. (2005). Zoologi Avertebrata. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang (UM Press).

https://smart-pustaka.blogspot.com/2011/01/cumi-cumi-squid-loligo-spp.html

academia.edu/36523165/Laporan_Praktikum_Fillum_Mollusca_2018

 

 Saran : Untuk gambarnya boleh di search di google ya. thankss

Hotmida Sinaga

Manusia yang penuh dengan noda dosa dan kesalahan. Hiksss :( Pengen kenal dekat boleh ig. @sinagaa2000. Arigatou :)

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post